Teya Salat

Kecerdasan Buatan untuk Sektor Otomotif

Perkembangan dan menjamurnya mobil tanpa pengemudi atau mobil berbantuan mungkin merupakan salah satu inovasi terbesar dalam industri otomotif saat ini. Dengan kecerdasan buatan (AI), platform teknologi yang semakin umum, industri otomotif ditakdirkan untuk mengalami perubahan signifikan di tahun-tahun mendatang dalam hal solusi dan manajemen rantai pasokan.


Internet untuk Segala

Pada tahun 2020, analis industri memperkirakan bahwa lebih dari 250 juta kendaraan akan terhubung ke Internet. Kendaraan ini akan dilengkapi dengan segudang sensor, platform konektivitas, kemampuan geo-analitik, dan metode analisis untuk Big Data. Dengan demikian, prinsip Internet of Things (IoT) akan menjadi tautan mendasar dalam mengintegrasikan sistem yang berbeda ini ke dalam platform operasional yang terpadu. Semua ini menyiratkan bahwa produsen harus bekerja lebih erat dengan pengembang perangkat lunak untuk berhasil mengintegrasikan sistem cerdas ini ke dalam kendaraan baru, dan memastikan komunikasi yang efektif di antara mereka. Ini mengarah pada potensi kemitraan baru yang dapat mengarah pada peluang bisnis yang menarik dengan anggota baru di berbagai belahan dunia. Bagi konsumen, menjamurnya IoT di bidang produksi otomotif merupakan cara cerdas dan terintegrasi untuk memantau kondisi kendaraan dan mengevaluasi kapan perbaikan atau penggantian komponen diperlukan. Data dari sensor memungkinkan perubahan atau penyesuaian dalam jadwal produksi di masa mendatang. Pengecer dan perusahaan manufaktur dapat mendiagnosis masalah dan meresepkan opsi perbaikan dengan menggunakan protokol konektivitas tanpa pelanggan secara fisik mengunjungi bengkel.


Kendaraan Terhubung dan Penglihatan Buatan

Ketika kendaraan menjadi lebih terintegrasi dan kompleks, perusahaan manufaktur perlu mengambil metode produksi dan logistik yang lebih ramping untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri. Kecerdasan buatan akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengemudi mengendalikan mobil di bawah kondisi operasi yang berbeda. Namun, jumlah perangkat lunak dan perangkat keras kecerdasan buatan yang dibutuhkan akan jauh melebihi sistem komputer yang ada di kendaraan saat ini.

Otonomi dan konektivitas berjalan seiring dengan industri otomotif. Melalui kecerdasan buatan, mobil yang terhubung akan segera memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu sama lain dan infrastruktur jalan. Komunikasi V2X terutama dibagi menjadi dua kategori: komunikasi V2V dan V2I. Peran AI dalam teknologi komunikasi V2X sangat penting, yang terdiri dari mengelola semua perhitungan dan analisis back-end untuk memberikan data yang akurat dan tepat waktu kepada pengemudi. Algoritme pembelajaran mesin akan melacak kecepatan kendaraan, lokasi, tujuan, dan bahkan preferensi untuk memberikan dan mengirimkan informasi yang tepat. AI akan belajar dari jadwal harian pengemudi, seperti jalan yang dilalui dan pemberhentian yang dilakukan secara teratur. Dalam mengemudi otonom (Gambar 2) dan di sebagian besar fungsi ADAS, AI menyediakan kendaraan dengan apa yang disebut "penglihatan buatan". Kemampuan kendaraan untuk mengidentifikasi berbagai objek, pemandangan, dan aktivitas di lingkungan yang tidak dibatasi adalah salah satu teknologi utama dalam industri otomotif. 'Penglihatan' kendaraan ditangani oleh sejumlah besar kamera, sensor radar, dan unit LiDAR. Namun, data ini tidak berguna tanpa unit kontrol. Kekuatan komputasi kendaraan, yang terdiri dari algoritme pembelajaran mesin yang kompleks, mewakili elemen dasar kecerdasan buatan kendaraan itu sendiri. Algoritme pembelajaran mesin didasarkan pada deteksi objek dan pengenalan pola yang canggih. Visi terkomputerisasi terus-menerus menganalisis lingkungan. Gambar kemudian dianalisis dan sifat objek diklasifikasikan oleh AI. Algoritma ini memberikan kendaraan 'kecerdasan',


Kecerdasan Berbasis Cloud

Bayangkan sebuah skenario di mana kita lewat di depan supermarket dan kita menerima pemberitahuan di layar dashboard kendaraan yang memperingatkan kita tentang beberapa barang yang perlu diambil dari supermarket. Dalam contoh ini, kendaraan mungkin terhubung melalui IoT ke smartphone yang berisi daftar belanja atau bahkan ke lemari es yang secara digital melacak barang-barang di lemari es (hilang) dan kondisi apa pun (produk yang ada tetapi kadaluarsa). Ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tetapi kecerdasan berbasis cloud dan berbagi informasi dan data antara sistem yang terhubung dengan cepat menjadi kenyataan berkat AI. Komputasi awan dan kecerdasan berbasis awan melalui AI memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan banyak aspek kehidupan konsumen melalui kendaraan mereka. Big Data dan analitik canggih telah digabungkan melalui kecerdasan buatan untuk membantu perusahaan manufaktur otomotif memproduksi kendaraan yang semakin terkait dengan mengemudi. Perusahaan manufaktur otomotif akan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang pelanggan mereka untuk menggabungkan opsi perangkat lunak yang tepat untuk pengalaman berkendara yang benar-benar terintegrasi. Dengan AI, produsen mobil akan memiliki data dan umpan balik real-time untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengemudi.

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE